Sejarah Potret Photography di Kansas City Amerika Serikat

Sejarah Potret Photography di Kansas City Amerika Serikat

Sejarah Potret Photography di Kansas City Amerika Serikat – Kansas City Amerika Serikat merupakan sebuah kota yang berada di bagian tengah dari negara tersebut. Tahun 2010 lalu, kota Kansas mempunyai jumlah penduduk hingga 145.786 jiwa dengan luas wilayahnya mencapai 331 km2.

Keberadaan kota di Amerika Serikat ini juga memiliki tingkat angka kepadatan penduduknya kisaran 1.140,7 jiwa per km2. Kota dari negara bagian yang satu ini memiliki ibukota Topeka serta kota terbesarnya yaitu Wichita.

Kota Kansas merupakan negara bagian yang telah terkurung daratan dan memiliki batasan Utara dengan Nebraska, timur di Missouri, selatan di Oklahoma dan barat di Colorado. Penamaan Kansas ini diambil dari sungai Kansas yang dijadikan sebagai tempat tinggal oleh orang-orang Kansa sebagai penduduk asli dari Amerika di kawasan tepiannya.

Sejarah Potret Photography Kansas City Amerika Serikat

Sebelum kedatangan kolonial Eropa, Kansas sudah diduduki terlebih dahulu oleh Caddoan Wichita serta beberapa orang dari Siouan Kaw. Orang Eropa pertama kalinya yang datang ke Kansas merupakan penakluk Spanyol yaitu Francisco Vazquez de Coronado yang telah melakukan penjelajahan daerah di tahun 1541.

Diantara tahun 1763 serta 1803 di wilayah Kansas ini sudah terintegrasi pada wilayah Louisiana Spanyol. Gurbernurnya, Luiz de Unzaga le Conciliateur dalam periode menjabat sudah mempromosikan sebuah ekspedisi hingga hubungan yang cukup baik terhadap beberapa orang di Amerindian.

Hubungan baik tersebut dijalin antara para penjelajah seperti halnya Antoine de Marigny serta beberapa lain yang terus melanjutkan untuk menjalankan kegiatan perdagangan melalui sungai Kansas. Khususnya lebih mengacu terhadap tumpuan sungai Missouri yaitu berupa anak sungai yang berasal dari sungai Mississippi.

Di tahun 1803 telah memperoleh sebagian besar kawasan modern di Kansas yang didapatkan dari Amerika Serikat karena menjadi bagian dari pembelian Louisiana. Kansas bagian Barat daya juga masih tetap menjadi bagian dari Spanyol, Republik Texas dan Meksiko hingga pada akhirnya terjadi perang antara Meksiko dan Amerika yang telah berlangsung di tahun 1848, pada saat tanahnya telah diserahkan untuk diberikan ke Amerika Serikat.

Sejak tahun 1812 sampai 1821, Kansas city Amerika Serikat ini masuk sebagai bagian dari wilayah Missouri. Santa Fe Trail juga melakukan perlintasan Kansas yang dimulai sejak tahun 1821 sampai 1880 guna melakukan pengangkatan terhadap sejumlah barang manufaktur yang berasal dari Missouri serta adanya barang perak hingga bulu yang berasal dari Santa Fe, New Mexico.

Di tahun 1827, Fort Leavenworth jadikan sebagai lokasi pemukiman permanen pertama kalinya untuk orang kulit putih dari Amerika pada beberapa negara bagian untuk masa depan. Kansas Nebraska Act dijadikan sebagai undang-undang sejak 30 Mei 1854 dengan ketetapannya untuk wilayah Nebraska dan Kansas serta melakukan pembukaan wilayah yang dijadikan sebagai pemukiman untuk orang kulit putih.

Kawasan wilayah Kansas itu sendiri memiliki bentangan hingga ke Continental Devide serta masih masuk pada situs Colorado Springs, Denver serta Pueblo saat ini. Dengan adanya pemukiman non militer pertama kalinya di Euro-Amerika tepatnya di Kansas terdiri atas abolisionis yang berasal dari Massachusetts serta Free Staters lain dalam proses pendirian terhadap kota Lawrence dan masih menghentikan proses penyebaran tindakan perbudakan yang dilakukan di negara bagian tetangga dari Missouri.

Arkansas dan Missouri terus-menerus melakukan pengiriman terhadap pemukiman ke beberapa wilayah Kansas tepatnya di perbatasan Timur supaya bisa memberikan pengaruh suara untuk mendukung perbudakan. Sebelum nantinya akan dilakukan proses pemilihan adanya sebuah negara bagian di Kansas.

Hal ini tentunya secara tidak langsung dijadikan sebagai pertanda Perang saudara Amerika yang membuat pasukannya menjadi berbenturan. Dengan begitu, mampu menyebabkan pertempuran kecil hingga terjadinya konflik gerilya yang dikenal dengan sebutan bleeding Kansas.

Adanya benturan tersebut sebagai insiden dilakukannya pembantaian Pottawatomie yang dilakukan oleh John Brown di tahun 1856. Kansas juga sudah diterima di Union untuk dijadikan sebagai negara bagian yang bebas sejak 29 Januari 1861.

Melalui inilah bisa membuat Kansas masuk dalam negara bagian ke-34 yang telah bergabung secara resmi dengan Amerika Serikat. Ketika dilakukan penerimaan di Union, telah terjadi kekerasan di Kansas yang sebagian besarnya sudah mereda seiring berjalannya waktu.

Akan tetapi, ketika perang saudara di tanggal 21 Agustus 1863, William Quantrill memimpin sejumlah ratusan orang dalam melakukan serangan ke Lawrence yang bahkan bisa menghancurkan sebagian besar dari kotanya dan terbunuh warganya hingga 200 orang William Quantrill telah dikecam oleh para militer konfederasi konvensional hingga partisan yang melakukan penjagaan dengan tugasnya diberikan oleh legislatif Missouri.

 

Pada permohonan yang diajukan terhadap badan untuk memberikan kuasa justru ditolak secara mentah-mentah karena terdapat catatan kriminal sebelum dilangsungkannya perang. Ketika Perang saudara sudah selesai, banyak sekali dari veteran yang melakukan pembangunan wisma di area Kansas.

Orang-orang Afrika Amerika yang memberikan pandangan terhadap Kansas sebagai kawasan tanah John Brown serta dipimpin oleh sejumlah orang yang pro terhadap negara bebas seperti halnya Benjamin Pap Singleton. Dengan demikian, cukup banyak dari pemukiman yang memulai untuk mendirikan koloni dengan kulit hitam yang berada di kawasan negara bagian.

Dari sejumlah pemukim juga mulai meninggalkan negara bagian Selatan di tahun 1870-an akhir karena terus mengalami peningkatan terhadap diskriminasi yang dikenal dengan sebutan Exoduster. Di saat yang sama untuk jalur Chisholm telah dibuka dan hal ini dijadikan sebagai pertanda dimulainya era untuk Wild West yang ada di Kansas.